Friday, 12 July 2019

Komputasi Kuantum

Judul : PENENTUAN AKOR BIOLA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM


Latar Belakang :
Akor merupakan rangkaian nada-nada yang tersusun secara teratur dari sebuah tangga nada dan bisa merepresentasi tangga nada tersebut. Frekuensi nada pada akor juga mewakili frekuensi nada dasarnya. Misalnya, frekuensi nada A=440 Hz maka frekuensi akor A juga sama dengan kelipatannya, yaitu 110 Hz, 220 Hz dan seterusnya. Begitu pula untuk akor yang lain. Untuk menentukan suatu akor berdasarkan frekuensi, STFT (Short Time Fourier Transform) memberikan solusi berdasarkan window yang akan memfilter sinyal suara atau bunyi.STFT (Short Time Fourier Transform) merupakan algoritma pengembangan dari FFT (Fast Fourier Transform). Algoritma STFT akan mencuplik sinyal masukan dalam rentang waktu t tertentu. Sinyal masukan awal masih dalam domain frekuensi. Sinyal hasil cuplikan tersebut akan menempati domain waktu dan frekuensi. Untuk pencuplikan sinyal, STFT menggunakan fungsi window dengan lebar window (T) sesuai dengan sinyal hasil cuplikan. Fungsi window diletakkan pada sinyal yang pertama untuk tiap frekuensi yang berbeda.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan dari window pada STFT (Short Time Fourier Transform) terhadap penentuan nada berdasarkan frekuensi. Tingkat keakuratan ditentukan dari banyaknya akor yang diharapkan muncul. Untuk menghasilkan banyak kemungkinan keakuratan, window dirancang dalam beberapa segmentasi yang berbeda. Dari rancangan tersebut, hasil keakuratan sistem yang telah dibuat, mencapai 60 % hingga 70 %.


Analisa :
Nilai-nilai frekuensi yang terdapat dalam setiap segmen, proses yang dilakukan seperti pada Gambar 3. Dari nilai frekuensi tersebut dapat ditentukan nada yang sesuai untuk frekuensi yang ada. Dari nilai frekuensi yang didapat, dilihat kemungkinan toleransi (d) yang ada. Dari rentang toleransi tersebut, disesuaikan dengan kemungkinan nada berdasarkan frekuensi yang telah ditetapkan.


Kesimpulan :
Dari pengujian dan analisis sistem yang telah dilakukan terhadap proses penentuan akor biola maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Program simulasi penentuan akor biola ini dapat direalisasikan karena tingkat akurasi yang dihasilkan cukup baik yaitu berkisar 60% sampai 70%.
  2. Program simulasi ini juga dapat menentukan akor tidak hanya biola tetapi juga suara lainnya sehingga lagu apa pun dapat ditentukan akor keluarannya.
  3. Nilai divider mempengaruhi ketepatan dalam penentuan akor. Divider yang paling baik dari hasil percobaan ialah divider dua.
  4. Kesalahan dalam penentuan akor sebagian besar disebabkan oleh human error dan kelemahan analisis berdasarkan frekuensi.

No comments:

Post a Comment